Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memperbaiki Virtualization Terus Dinonaktifkan Secara Otomatis di Windows 10/11

 


Anda mungkin mengalami masalah aneh dimana Virtualization terus mati atau dinonaktifkan secara otomatis saat merestart komputer Windows 10 atau Windows 11 anda. Akibatnya, aplikasi dan layanan yang bergantung pada Virtualization gagal berfungsi. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan kepada anda, apa yang harus dilakukan jika Virtualization terus mati atau dinonaktifkan di komputer Windows anda.




Memperbaiki Virtualization Terus Dinonaktifkan Secara Otomatis di Windows 10/11


Jika Virtualization terus mati atau dinonaktifkan secara otomatis saat system anda reboot, maka anda perlu memeriksa terlebih dahulu apakah VT-d atau VT-x diaktifkan di BIOS anda. Jika tidak diaktifkan, maka aktifkan Virtualization terlebih dahulu. Jika hal itu tidak membantu, maka ikuti beberapa solusi yang disebutkan dibawah ini untuk memperbaikinya.



1. Update Firmware BIOS


Firmware BIOS memerlukan update manual secara rutin untuk kompatibilitas dengan hardware dan aplikasi lain. Jika ada bug yang menyebabkan Virtualization anda dinonaktifkan setelah reboot, maka menginstall update BIOS terkini adalah satu-satunya pilihan yang anda miliki. Jadi, lanjutkan dengan mengupdate BIOS anda. Setelah diupdate, aktifkan Virtualization, kemudian reboot komputer anda dan periksa apakah Virtualization tetap diaktifkan atau tidak.




2. Clear CMOS Anda


CMOS adalah baterai kecil yang menyuplai daya terus menerus ke chip CMOS. Chip ini yang menyimpan pengaturan BIOS anda. Baterai CMOS yang habis atau rusak dapat menyebabkan berbagai masalah pada komputer anda, termasuk mencegah komputer melakukan booting atau masalah aneh yang seperti anda hadapi saat ini. Untuk mengatasinya, anda perlu mereset baterai CMOS anda terlebih dahulu. Jika mereset tidak berhasil, ada kemungkinan baterai anda telah terkuras habis.


Misalkan, jika baterai CMOS komputer anda terkuras, maka dalam hal ini, ia tidak akan dapat mengingat atau menyimpan pengaturan BIOS anda dan BIOS akan terus mereset pengaturannya setelah setiap anda mematikan komputer anda. Oleh karena itu, perubahan yang anda buat pada pengaturan Virtualization tidak akan disimpan. Untuk mengatasi masalah ini, anda perlu mengganti baterai CMOS anda. Untuk melakukannya, anda perlu membuka casing PC desktop atau panel bawah laptop anda. Kemudian, cari baterai pada motherboard dan ganti dengan yang baru. Setelah mengganti baterai CMOS anda, aktifkan Virtualization, VT-d dan/atau VT-x dari BIOS dan periksa apakah masalah masih berlanjut.




3. Aktifkan Hyper-V dan Kemudian Aktifkan Virtualization


Jika Virtualization diaktifkan untuk anda atau terus dinonaktifkan setelah reboot, maka anda perlu memeriksa apakah Hyper-V diaktifkan di komputer anda. Ini adalah teknologi Virtualization Microsoft dan diperlukan untuk tool virtualization seperti Bluestack.


Untuk mengaktifkan Hyper-V, anda dapat mengikuti langkah-langkah yang disebutkan dibawah ini.

  • Tekan tombol Win + R, kemudian ketik control dan tekan Enter untuk membuka Control Panel.
  • Di jendela Control Panel,  klik Programs dan kemudian klik Turn Windows features on or off.
  • Di jendela Windows features, beri ceklist pada Hyper-V dan klik OK.
  • Windows kemudian akan menginstallnya secara otomatis.
  • Setelah selesai, matikan komputer anda dan booting ke BIOS.



Sekarang, anda dapat mengaktifkan VT-x dan VT-d atau pengaturan Virtualization apapun yang disebut di system anda. Mudah-mudahan, ini akan menyelesaikan masalah anda.



4. Reset BIOS ke Pengaturan Default


Jika ada yang salah dengan konfigurasi BIOS anda sehingga menebabkan opsi Virtualization di reset, maka anda dapat melanjutkan dengan mereset BIOS anda. Mereset BIOS akan mengubah semua opsi pengaturan BIOS ke default. Jadi, anda mungkin harus melakukan beberapa perubahan selain mengaktifkan Virtualization. Jika anda baik-baik saja, maka reset BIOS anda, kemudian aktifkan Virtualization dan periksa apakah masalah masih berlanjut.



Jika masalah tidak teratasi, kemungkinan besar BIOS anda rusak. Dalam skenario tersebut, saya menyarankan anda untuk mem-flash BIOS anda atau memulihkan BIOS laptop anda dan memeriksa apakah masalah masih berlanjut.



5. Pecahkan Masalah di Clean Boot


Anda perlu mencaritahu apakah ada aplikasi atau service pihak ketiga yang mereset konfigurasi Virtualization anda kembali ke default. Untuk melakukannya, anda perlu melakukan Clean Boot, dimana ini akan memulai komputer setelah menonaktifkan semua service pihak ketiga. Pastikan untuk tidak menonaktifkan service yang akan anda gunakan untuk menguji Virtualization. Setelah selesai, aktifkan Virtualization dan lihat apakah itu diaktifkan setelah reboot. Jika tetap diaktifkan, maka anda harus mengaktifkan proses secara manual untuk menemukan pelakunya dan kemudian menghapusnya atau tetap menonaktifkannya.




Itu dia!


Mengapa virtualization dinonaktifkan secara default?

Virtualization biasanya dinonaktifkan secara default untuk mencegah serangan rootkit. Pada dasarnya, mengaktifkan hardware virtualization dapat memungkinkan system operasi beroperasi di bawah hypervisor rootkit, yang memiliki kemampuan untuk membaca atau mengubah memory dari proses apapun.


Apakah baik untuk menonaktifkan virtualization?

Jika anda adalah seseorang yang sering menggunakan tool virtualization dan memiliki persyaratan untuk menjalankan beberapa system operasi pada satu komputer host, maka anda harus tetap mengaktifkan virtualization. Namun jika anda tidak memerlukan semua ini, tidak ada gunanya tetap mengaktifkan virtualization karena ada beberapa masalah keamanan.


Sekian tutorial kali ini. Semoga bermanfaat dan membantu anda dalam memperbaiki Virtualization terus dinonaktifkan secara otomatis di Windows 10 atau Windows 11 anda. Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah ini untuk berbagi pemikiran serta pengalaman anda dalam mengikuti tutorial ini. Terimakasih dan GBU. STAY SAFE & KEEP HEALTHY!!

Post a Comment for "Memperbaiki Virtualization Terus Dinonaktifkan Secara Otomatis di Windows 10/11"