Cara Menggunakan Linux Live CD/USB untuk Membackup Data di PC Windows
Kebanyakan Linux distro menyediakan file ISO yang dapat anda gunakan untuk membuat Live CD/USB. Dengan Linux Live CD ini, anda dapat melakukan boot ke OS dari USB drive anda, mengujinya dan menginstalnya jika anda mau. Namun, tahukah anda bahwa Live CD juga dapat digunakan untuk menyelamatkan PC anda saat sedang down? Faktanya, ini adalah tools yang sangat berguna sehingga saya akan menyarankan anda untuk menyimpan salinannya setiap saat.
Live Distribution yang Hebat
Jika anda menginginkan desktop environment lengkap dalam bentuk Live, Ubuntu dan Mint bisa menjadi dua pilihan favorit anda. Keduanya berfitur lengkap, hadir dengan pilihan software yang sangat baik dan berjalan dengan baik pada PC yang relatif modern.
Namun, ada subkelompok berbeda dari distribution yang secara eksplisit dirancang untuk menggunakan resource dan berjalan secara optimal dari media eksternal. Mereka dimaksudkan untuk digunakan dengan cara ini, atau bahkan dipasang dan digunakan dari flash drive. Puppy Linux menawarkan salah satu versi tertua dan paling dihormati dari formula ini. Knoppix adalah alternatif yang sama baiknya. Alternatif lainnya adalah menggunakan Ultimate Boot CD. Ultimate Boot CD didasarkan pada Bart Preinstalled Environment. Ini adalah edisi ringan Windows XP, Windows Server 2003, atau Windows PE 32-bit. Seperti recovery disk lainnya, Ultimate Boot CD juga menyertakan berbagai utilitas yang membantu anda memecahkan masalah Windows.
Distribution manapun yang anda pilih, anda dapat memburningnya ke DVD atau, jika ukurannya cukup kecil, ke CD. Pada penggunaan modern, menggunakan media flash menjadi pilihan terbaik, yang juga lebih cepat untuk diakses dan ditulis.
Cara Membuat Bootable Linux USB Drive
Ada beberapa System Rescue Disk di luar sana dan dalam arikel ini, saya akan membuat referensi dengan Ultimate Boot CD. Ini gratis untuk didownload dan dilengkapi dengan banyak program dan tools untuk kloning drive, pemulihan data, pengujian memory, CPU dan BIOS.
Setelah anda mendownload Ultimate Boot CD dan anda juga perlu mendownload Rufus untuk membuat bootable USB drive. Setelah memiliki semua bahannya, anda sekarang dapat membuat bootable Linux Live USB. Atau ikuti langkah di artikel ini jika anda membuatnya dari PC Windows.
Cara Mengakses Data Anda dengan Live CD/USB
Apakah anda menemukan diri anda terkunci di luar instalasi Windows dan ingin mengakses file anda? Inilah cara anda melakukannya dengan Live CD/USB Ubuntu.
1. Opsi Pertama yang Mungkin Anda Temukan
- Boot PC anda menggunakan Linux Live CD/USB. Anda mungkin harus menekan tombol tertentu atau kombinasi tombol untuk boot ke BIOS, dan mengubah drive boot default ke CD/USB anda.
- Kemudian pada layar booting (lihat gambar di bawah), pilih Try Ubuntu. (Ini karena saya menggunakan Ubuntu, jika anda menggunakan yang lainnya, maka pilih Try (versi Linux anda).
- Tunggu beberapa saat, dan anda akan segera melihat desktop default Ubuntu di layar anda. Klik dobel pada ikon Ubuntu di Desktop untuk membuka file manager OS. Cara lainnya, anda dapat mengklik ikon folder di dock Ubuntu. Ini adalah bar yang dapat anda lihat di kiri layar anda.
- Pilih Other Locations dari daftar tempat di panel kiri file manager dan anda akan melihat semua perangkat penyimpanan yang terhubung ke PC anda di sebelah kanan. Ini termasuk disk yang anda gunakan dengan Windows.
- Untuk mengakses konten mereka, klik di atasnya. Linux sudah cukup baik dalam mendeteksi dan mengakses system file Windows, jadi anda mungkin tidak akan mengalami masalah saat mengakses file anda dengan cara ini.
Karena ini adalah full instalasi Linux, maka anda juga dapat membukanya untuk memeriksanya, dengan aplikasi seperti LibreOffice Writer. Anda bahkan dapat menginstal lebih banyak aplikasi, seperti VLC, jika kumpulan software default Ubuntu tidak mendukung beberapa format file yang ingin anda periksa. Jangan khawatir karena installer ini hanya akan dilakukan di virtual environment tanpa mempengaruhi penyimpanan anda yang sebenarnya.
2. Opsi Kedua yang Mungkin Anda Temukan
Ini adalah opsi yang saya lalui setelah saya menggunakan Ultimate Boot CD dan menggunakan Rufus untuk membuat Linux Live CD/USB.
- Setelah anda mereboot komputer anda, anda mungkin akan melihat menu berbasis teks. Gunakan tombol panah anda untuk pergi ke Parted Magic dan tekan tombol Enter untuk memilihnya.
- Anda akan disajikan dengan menu teks untuk memilih Default settings (Runs from RAM) atau Live with default settings, maka cobalah untuk memilih salah satunya. Jika tidak berhasil untuk salah satunya, coba yang lain.
- Setelah salah satunya berhasil, anda sekarang akan melihat desktop environment (lihat screenshot di bawah).
- Di pojok kiri atas, anda akan melihat File Manager. Itu semacam Ultimate Boot CD dari Windows Explorer. Klik dobel untuk membukanya.
- Anda akan melihat beberapa drive di sisi kiri dari File Manager. Anda akan mencari folder bernama Windows.
- Sekarang jelajahi folder untuk menemukan file. Klik Users - Akun anda dimana Akun anda adalah username akun anda.
- Disana, anda akan melihat My Documents, My Pictures, Desktop dan lainnya. Di situlah anda akan menemukan file yang ingin anda backup/pulihkan. Selanjutnya pilih file/folder, klik kanan padanya dan Copy. Langkah ini seperti yang anda lakukan di Windows environment.
- Kemudian dari panel kiri, identifikasi dan pilih USB drive anda yang lain, klik kanan padanya dan pilih Paste di panel kanan.
- Anda sekarang memiliki file anda di USB drive anda.
- Keluar dari File Manager, kemudian klik tombol Start menu di pojok kiri bawah desktop environment dan klik Logout. Sebuah prompt akan terbuka, klik Turn Off Computer.
Membackup file anda setelah kegagalan system adalah pilihan paling cerdas, tetapi anda mungkin tidak perlu mengambil langkah drastis berikutnya seperti menginstal ulang OS secara penuh.
- Jika konten HDD anda tidak dapat diakses, itu mungkin karena system file yang rusak atau masalah lain yang dapat diperbaiki. Untungnya, ada tools yang dapat anda gunakan untuk menangani hal seperti itu. Ada beberapa cara untuk memperbaiki MBR yang rusak, atau anda dapat memulihkan file yang terhapus dari partisi NTFS.
- Jika instalasi lama anda kehabisan ruang, anda juga dapat mengkloningnya ke HDD yang lebih besar dengan tools seperti Clonezilla. Anda kemudian dapat mengubah ukuran partisi yang digandakan pada HDD baru (jika anda tidak memilih untuk melakukannya secara otomatis) dengan GParted.
Manakah Live media favorit anda? Untuk apa anda menggunakannya? Apakah anda pernah menggunakannya sebagai pengganti full desktop? Beritahu saya dan lainnya di kolom komentar di bawah ini. Terimakasih dan GBU. BERSATU LAWAN COVID-19!!
Makasih tutorialnya, dengan UBCD saya bisa mengakses file di partisi lain selain sistem Windows. Tapi, transfer rate dari hard disk ke flashdisk sangat lambat. Apakah sebaiknya install Linux saja ke hard disk, karena install ulang Windows sudah beberapa kali gagal karena partisi hard disk laptop ASUS saya GPT bukan MBR?
ReplyDelete