Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Backup Data Anda Menggunakan Windows File History


Fitur ini awalnya diperkenalkan di Windows 8 dan telah menjadi backup tool utama untuk Windows 10 dan Windows 11. Namanya mungkin menyesatkan, membuat orang berpikir itu adalah tool untuk memulihkan versi file sebelumnya, tetapi sebenarnya backup tool berfungsi penuh. Secara otomatis membackup file anda ke drive eksternal menjadi mudah karena File History-nya telah disiapkan.


Apa itu File History?

File History adalah tool yang diperkenalkan pada Windows 8.1 dan tersedia juga di Windows 10 dan Windows 11. Tujuannya adalah untuk backup data yang sederhana dan otomatis. Tool ini berfungsi dengan sejumlah perangkat dalam membackup data anda. Selain kemudahan dalam pengaturan, ia memiliki kemampuan untuk menyimpan beberapa versi file anda dan memungkinkan untuk pemulihan dalam backup yang diinginkan.


1. Mengaktifkan File History

Untuk pengguna Windows 10, ikuti langkah-langkah berikut ini.
  • Pertama, hubungkan drive eksternal ke komputer anda, dan kemudian pada Start menu anda buka Settings. Anda juga dapat menekan tombol Win + I untuk membuka Settings Windows. Selanjutnya di jendela Settings,  arahkan ke Update & Security - Backup untuk Windows 10.
  • Selanjutnya untuk pengguna Windows 10, dibawah Back up using File History, klik opsi Add a drive. Melakukan ini adalah untuk mencantumkan semua drive eksternal yang memungkinkan dan memungkinkan anda memilih untuk mem-backup file anda ke drive tersebut.


  • Dari daftar, pilih drive yang ingin anda gunakan untuk File History. Setelah ini dipilih, opsi Automatically back up my files muncul dan secara otomatis diaktifkan. Pengaturan ini menyiratkan bahwa Windows secara otomatis akan mencadangkan file anda ke drive setiap kali terhubung ke PC anda.



Untuk pengguna Windows 11, ikuti langkah berikut ini untuk mengaktifkan File History.
  • Opsi ini tidak tersedia di Settings Windows 11. Jadi, anda harus membuka Control Panel dengan menekan tombol Win + R, kemudian ketik control dan tekan Enter.
  • Di jendela Control Panel, ubah View by ke Large/Small icons dan pilih File History.
  • Selanjutnya, pilih hard drive anda dan klik Turn on untuk mengaktifkannya.

Setelah anda mengaktifkannya, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengaturan File History anda.


2. Mengkonfigurasi Pengaturan File History

Secara default, File History akan melakukan backup setiap jam. Ini, bagaimanapun, dapat dikustomisasi. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut dibawah ini.

Di Windows 11:
  • Untuk melakukan ini di Windows 11, di halaman File History di jendela Control Panel, klik Advanced settings di panel kiri.
  • Di halaman berikutnya, ubah Save copies as files sesuai pilihan anda. Anda dapat memilih backup dari opsi setiap 10 menit hingga per hari.

Di Windows 10:
  • Di halaman Backup di jendela Settings, klik more options dan See Advanced Settings.


  • Selain itu, anda juga dapat menyesuaikan berapa lama backup disalin dan memilih file mana saja yang ingin anda backup.
  • Setelah opsi lainnya anda tetapkan, anda dapat memilih frekuensi backup dari daftar dropdown Back up my files. Juga, dari opsi Keep my backups, anda dapat menentukan berapa lama setiap backup harus disimpan di dalam drive.


Secara default, File History dikonfigurasi untuk membuat backup folder penting di folder beranda akun pengguna anda. Ini termasuk folder Desktop, Documents, Downloads, Music, Pictures dan Videos. Di bawah opsi Back up these folders seperti yang terlihat pada gambar di atas, anda dapat memilih folder tambahan dengan memilih opsi Add a folder.

Akhirnya, setelah backup selesai, langkah selanjutnya adalah mengembalikan file dari backupnya.


3. Memulihkan File dari Backup

Untuk melakukan operasi ini, pastikan drive backup anda terhubung ke komputer anda.

Selanjutnya, untuk pengguna Windows 11, di halaman File History, klik Restore personal files di panel kiri.

Sementara pengguna Windows 10, buka kembali Settings Windows, kemudian pilih Update & security dan pilih Backup. Di menu Backup silahkan klik More options dan di bagian bawah jendela pilih Restore files from a current backup.


Ini akan membuka file history anda, baik di Windows 10 maupun Windows 11. Anda kemudian dapat memilih apa yang ingin anda buat backupannya. Disini, telusuri dan pilih satu atau beberapa file atau folder. Mengklik kanan pada file atau folder  dan memilih Preview memungkinkan anda untuk melihatnya. Pilih file yang akan dipulihkan dan klik tombol hijau (panah melingkar) untuk mengembalikannya ke komputer anda.



Backup File History vs Backup Dengan Solusi Lain

Poin pertama yang perlu diperhatikan adalah opsi backup ini hadir dengan system operasi anda. Ini menyiratkan bahwa ia memiliki kompatibilitas tanpa batas dengan OS anda dan menjadikannya opsi yang sangat berharga untuk backup di Windows 10 atau Windows 11.

Prinsip kerjanya melibatkan pengambilan snapshot dari file anda dan menyimpannya pada hard drive eksternal, baik yang terhubung melalui USB atau jaringan rumah anda. File-file yang disimpan ini membangun pustaka versi dokumen anda sebelumnya dan seiring waktu meningkatkan opsi anda untuk versi pemulihan. Contoh sederhana akan mencoba memulihkan bagian dari esai yang anda hapus sejak lama. Dengan sejarah file anda dapat dengan mudah menyelam dan mendapatkan versi esai yang masih memiliki bagian ini.

Salah satu batasannya adalah bahwa jika software backup lainnya dapat mendukung integrasi dengan sejumlah layanan backup cloud, File History hanya mendukung Satu Drive. Juga, data yang dibackup akan menempati ukuran yang sama pada media penyimpanan seperti yang terjadi di salinan asli, sedangkan software backup lainnya sering memadatkan dan lebih efisien dengan ruang penyimpanan.

Jadi kesimpulannya adalah ini merupakan praktik yang baik untuk membuat backup reguler untuk komputer anda. Sering membutuhkan waktu ketika anda menyimpan backupan baru ke drive anda, tetapi dengan ini secara otomatis akan dibackup meski anda melupakan itu. Jadi ini akan menjadi aset yang penting ketika terjadi hal yang tidak diinginkan pada hardisk anda dan kemudian anda harus memformat ulang hard disk anda dan melakukan restorasi penuh.

Sekian tutorial kali ini, semoga dapat memberikan pencerahan untuk anda. Semoga berhasil. GBU

Post a Comment for "Cara Backup Data Anda Menggunakan Windows File History"