Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menggunakan Process Explorer di Windows 10/11

 


Anda dapat menggunakan Task Manager Windows untuk memeriksa aplikasi, proses dan service yang sedang berjalan di PC anda. Jika ada salah satu dari mereka yang menyebabkan perlambatan, maka anda dapat dengan mudah menutup atau mengakhiri proses tersebut. Namun, jika Task Manager tidak dapat menghentikan sebuah proses, maka anda perlu menggunakan utilitas system yang lebih canggih seperti SysInternals Process Explorer. Tool ini akan melanjutkan dari titik dimana Task Manager tidak dapat berbuat lebih banyak.




SysInternals Process Explorer untuk Windows 10/11


SysInternals Process Explorer awalnya dikembangkan oleh Mark Russinovich, namun saat ini dimiliki oleh Microsoft. Tool ini berfungsi sebagai Advanced Task Manager yang memungkinkan anda untuk menghentikan tugas yang menolak untuk dimatikan. Process Explorer sangat berguna bagi pengguna pemula maupun pengguna yang mahir karena menyediakan fitur-fitur yang dapat digunakan oleh kedua kelompok pengguna tersebut.


Ketika anda membuka program, anda akan melihat jendela yang mirip dengan Task Manager Windows. Jendela ini menampilkan daftar proses yang sedang berjalan saat ini di PC anda. Selain itu, antarmukanya juga memiliki dua sub-jendela yang ditampilkan. Jendela bagian atas menampilkan informasi seperti nama pemilik akun dan daftar proses yang sedang berjalan.


Saat anda mengklik dobel pada proses di panel kiri, itu akan membuka jendela Properties. Ini akan menampilkan semua detail tentang proses tersebut secara terperinci. 



Program system yang paling penting yang sedang berjalan akan ditandai dengan warna merah dalam antarmuka. Sementara itu, program lainnya akan ditampilkan dengan warna biru. CPU akan diberi kode berwarna hijau, sedangkan System commit akan ditampilkan dengan warna kuning. Sementara RAM atau memory fisik akan ditampilkan dengan warna oranye-merah dalam antarmuka.


Pada jendela bagian bawah, anda dapat memilih aplikasi yang ingin ditutup, tergantung pada mode yang digunakan oleh Process Explorer. Jika Process Explorer berada dalam mode DLL, maka anda akan melihat daftar file DLL dan file yang dipetakan ke memory yang telah dimuat oleh proses. Dengan demikian, anda dapat melacak masalah versi DLL dan memperoleh pemahaman lebih lanjut tentang cara kerja Windows dan aplikasi tersebut.


Pada bagian toolbar pada Process Explorer dilengkapi dengan ikon kaca pembesar (sebelumnya ikon teropong). Fungsi ikon kaca pembesar ini memungkinkan anda untuk menemukan handle atau DLL (Dynamic Link Library) dari program apapun. Dengan menggunakan fitur ini, anda dapat menemukan file-file yang tidak berfungsi atau memiliki masalah, serta melacak potensi virus atau ancaman keamanan lainnya. Hal ini memberikan anda kemampuan untuk menganalisis dan memantau komponen-komponen yang terkait dengan program secara lebih mendalam.



Salah satu tool penting lainnya yang perlu disebutkan adalah VirusTotal. Anda dapat menemukannya di bawah menu Options yang tersedia. Ketika tool ini dipilih, itu akan mengarahkan anda ke website yang memeriksa semua proses yang sedang berjalan terhadap versi yang tersedia di website tersebut. Versi ini diupdate secara berkala oleh Google dan pengembang lainnya sebagai kompilasi virus terbaru. Dengan menggunakan VirusTotal, anda dapat mencari dan mengidentifikasi program yang mungkin disamarkan sebagai virus, sehingga membantu dalam mengamankan system anda dari ancaman berbahaya.



Untuk menggunakan Process Explorer di Windows 10 atau Windows 11 anda, anda dapat mendownloadnya secara gratis dari website Microsoft.


Semoga bermanfaat untuk anda!


Sekian artikel saya kali ini, semoga bermanfaat dan membantu anda dalam menggunakan Process Explorer di Windows 10 atau Windows 11 anda. Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah ini untuk berbagi pemikiran serta pengalaman anda dalam mengikuti tutorial ini. Terimakasih dan GBU. BERSATU LAWAN COVID-19!!

Post a Comment for "Cara Menggunakan Process Explorer di Windows 10/11"